Minggu, 01 Desember 2019

Cara Kerja Face Recognation




Hasil gambar untuk face recognition
Sistem keamanan dengan menggunakan PIN (Personal Identification Number), kartu identitas (Identification Card) dan kata sandi (password) belum dapat sepenuhnya menjamin sistem keamanan yang mampu melindungi data pribadi seseorang.Sistem keamanan saat ini dikembangkan menggunakan teknologi yang dapat melindungi sistem keamanan dengan baik yaitu menggunakan teknologi Biometrik. Dalam perkembangannya, sistem keamanan biometrik semakin diminati karena dianggap lebih akurat dan tak bisa dipalsukan.

Teknologi biometrik melakukan proses analisa dan identifikasi melalui dua macam karakteristik manusia yakni fisik (pengenalan melalui struktur wajah, retina, iris mata, sidik jari, telapak tangan, DNA) dan fisiologis (pengenalan melalui tanda tangan, cara menulis, suara, langkah/gerak jalan). Terdapat beberapa prinsip kerja pada sistem keamanan biometrik, diantaranya yaitu akurasi dari implementasi biometrik dimana pada teknologi biometrik akan memberikan peningkatan yang signifikan dalam akurasi pengidentifikasian identitas seseorang. Kemudian prinsip kerja yang selanjutnya yaitu metode pembuktian keaslian, pengiriman informasi dalam pelayanan, privasi masyarakat dan faktor eksternal. Dan salah satu teknologi biometrik yang sedang populer saat ini adalah sistem pengenalan wajah (face recognition).

Cara kerja pada device face recognition system yaitu:

1. Pendeteksian wajah. Pendeteksian wajah dilakukan dengan pengambilan foto wajah dari manusia dengan memindai foto 2D secara digital, atau bisa juga menggunakan video untuk mengambil foto wajah 3D.

2. Penjajaran. Setelah wajah berhasil dideteksi, software akan dapat menentukan posisi, ukuran, dan sikap kepala. Pada software 3D foto wajah mampu dikenali hingga 90 derajat, sedangkan untuk software 2D posisi kepala harus menghadap kamera paling tidak 35 derajat.

3. Pengukuran. Selanjutnya software dapat mengukur lekukan yang ada pada wajah dengan menggunakan skala sub-milimeter (microwave) dan membuat template.

4. Representasi. Kemudian jika template sudah jadi maka template tersebut dapat diterjemahkan kedalam sebuah kode yang unik, yang mempresentasikan setiap wajah.

5. Pencocokan. Jika foto wajah yang telah direpresentasikan dan ketersediaan foto wajah dalam basis data sama-sama 3D, proses pencocokan dapat langsung dilakukan.

6. Verifikasi atau identifikasi. Verifikasi merupakan proses pencocokkan satu berbanding satu. Sedangkan identifikasi adalah perbandingan foto wajah yang diambil dengan seluruh gambar yang memiliki kemiripan dalam database.

7. Analisis tekstur wajah. Kemajuan dalam software face recognition adalah penggunaan biometrik kulit atau keunikan tekstur kulit untuk meningkatkan akurasi hasil pencocokkan.

Menggunakan atau memanfaatkan sistem pengenalan wajah (Face Recognition) untuk menjaga data pribadi dapat menjamin sistem keamanan yang lebih baik. Hal itu terjadi karena sistem biometrik akan memverifikasi data yang melekat pada tubuh seseorang sehingga tidak akan terjadi kesalahan manusia (human error)

Jumat, 01 November 2019

Jurnal Sistem Pakar





PERANCANGAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE BAYES UNTUK MENGENAL KEPRIBADIAN DENGAN METODE DISC


ABSTRAK 


Mengenal kepribadian merupakan hal yang sangat peting dalam menjalin hubungan sosial yang harmonis. Untuk mengenal kepribadian seseorang perlu dilakukan sebuah tes kerpribadian yang sering dilakukan oleh para praktisi psychology. Banyak metode yang dilakukan untuk mengenal kerpribadian salah satunya adalah metode DISC. Ini merupakan alasan penulis mengakat judul sistem aplikasi untuk mengenal kepribadian dengan metode DISC menggunkan sistem pakar. Metode DISC merupakan singkatan dari empat factor kepribadian yaitu Dominance, Influence, Steadness, dan Complience. Empat factor ini yang akan menetukan profil kerpribadian sesorang. Metode DISC ditemukan pertama kali oleh William Moulton Marston pada tahun 1920 yang kemudian ditulikan pada bukunya The Emotions of Normal People. Pembentukan kepribadian seseorang dapat dipengaruhi dari gen (keturunan) dan lingkungan sekitarnya. Dalam merangcang sistem aplikasi untuk mengenal kepribadian dengan metode DISC menggunakan sistem pakar penulis merancang aplikasi dengan bahasa pemrograman visual basic 2010 dan database MySql 2008. Dalam merancang aplikasi ini penulis menggunakan pedoman tes kepribadian yang sering digunakan oleh pakar psychology yaitu Tes kepribadian Metode DISC. Dimana hasil yang akan diperoleh dalam aplikasi ini sama persis dalam dalam pengerjaan tes kerpiabdian dengan koesiner yang digunakan dalam tes tanpa sistem pakar.


1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 

Masalah Setiap manusia diciptakan selain sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial yang artinya tidak bisa hidup sendirian dalam menjalani kehidupannya dimuka bumi ini. Ada satu perkataan yang sangat terkenal yang berbunyi: “satu dikalahkan, dua bertahan dan tiga tidak terpatahkan.” Pernyataan ini berbicara tentang pentingnya “team work”. Kalau dibahsakan kedalam bahasa Indonesia, kira-kiranya bunyinya adalah,” bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” Namaun seringkali didalam kehidupan kelompok terjadi banyak gesekan yang menimbulkan stress dan membuat hidup menjadi tidak bahagia dan ujung-ujungnya menjadi tidak produktif. Kehidupan kelompok seharusnya menjadi sinergi malah menjadi bumerang, alangkah tragisnya.
Salah satu cara yang membantu dalam pengenalan diri adalah dengan psikotes yang dapat menganalisa kepribadian. Banyak terdapat alat tes yang dapat memberikan gambaran tentang kepribadian individu salah satunya adalah metode DISC. Metode DISC merupakan sebuah alat tes kepribadian yang saat ini cukup popular yang digunakan untuk menggambarkan profil kepribadian seseorang dengan mengkategorikan seseorang berdasarkan gaya kepribadian tertentu.

2.3. Arsitektur Sistem Pakar 


Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama yaitu antarmuka pengguna (user interface), basis data sistem pakar (expert sistem database), fasilitas akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition facility), dan mekanisme inferensi (inference mechanism) Kusrini (2006, 17). Selain itu ada satu komponen yang hanya ada pada beberapa sistem pakar, yaitu fasilitas penjelasan (explainnation facility) Martin Ox Kusrini (2006, 17).

2.4. Metode DISC


 Sejarah metode DISC dimulai sekitar 400 tahunahn seblum masehi.Ketika ada sorang Yunani bernama Hippocrates yang duduk ditepi jalan di sebuah pasar dan mengamati orang-orang yang berlalu lalang selama beberapa hari. Setelah beberapa hari pengamatan, orang Yunanti tersebut berkesimpulan bahawa pada dasarnya manusia bisa dikategorikan ke dalam empat kategori berdasarkan cara berjalan/ kecepatan jalannya, cara berbicara/ kecepatan berbicaranya, raut wajah dan ekspresi muka yang ditampilakan serta cara berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Pada perkembangannya kita mengenal empat kategori tersebut dengan sebutan DISC ( Dominance, Influence, Steady dan Complience) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Dominan, Intim, Stabil, dan Cermat. Dalam dunia modern istilah DISC pertama kali ditemukan oleh dan diperkenalkan oleh Willian Moulton Marston (1983- 1947) seorang psikolog America. Dia melakukan extensive observation research terhadap characteristics, dan respond dari ribuan orang dengan menggunakan kerangka dari Jung.

2.5. Cara Membaca Grafik DISC


Dalam membaca grafik DISC ada beberapa ketentuan untuk diketahui agar dapat memahami dan mengartikan grafik DISC. Adapun cara mebaca grafik DISC adalah sebagai berikut: 1. Angka 0 – 100 menunjukkan intensitas dengan 0 paling rendah dan 100 paling tinggi, 2. Angka 50 disebut sebagai energy line atau garis energy yang artinya kalau diatas 50 maka grafik tersebur disebut tinggi dan kalu dibawah angka 50, grafik tersebut disebut rendah 3. Angka 75 artinya sangat tinggi (very high) kalau angka dibawah 25 artinya sangat rendah (very low). Semakin tinggi angka/ intensitas suatu grafik maka akan semakin jelas termanifestasikan dalam perilaku, begitu pula sebaliknya, 4. Ketika membaca suatu grafik DISC, pertamatama silahkan lihat grafik tertinggi dan kemudian grafik tertinggi kedua, ketiga dan keempat. Umumnya orang memiliki dua grafik yang berada di atas energy linedan dua dibawah energy line. Ada dua kelompok populasi yang hanya memiliki satu grafik diatas energy line ataupun tiga grafik diatas energy line. Kalau ada yang memili empat grafik diatas energy line atau empat grafik dibwah energy line, maka grafik tersebut abnormal, diperlukan verifikasi lebih dalam.

2.6. Mekanime Inferensi 


Mekanisme inferensi adalah rangkaian prosedur yang digunakan untuk menguji pangkalan pengetahuan dengan cara yang sistematik pada saat menjawab pertanyaan, persoalan atau membuat keputusan dalam satu domain yang telah ditentukan. Skema yang digunakan dalam mekanisme ini adalah skema deklaraif yaitu dengan menggunakan pohon pelacakan yang merupakan bagian dari jaringan semantik dan skema prosedural dengan menggunakan kaidah produksi bentuk IF–THEN. Penggunaan skema ini karena sesuai dengan jenis pertanyaan dan cara penyelesaian masalah dalam skripsi ini. Dalam merepresentasikan pengetahuan akan digunakan metoda kaidah produksi karena metoda ini lebih praktis untuk penyelesaian masalah yang muncul dalam pembuatan sistem pakar. Kaidah produksi yang digunakan adalah kaidah IF – THEN dengan bentuk premis – konklusi. Kaidah produksi dalam sistem pakar untuk menganalisa kepribadian manusia dijelaskan beberapa

2.7. Metode Bayes 


Metode bayes adalah teknik yang digunakan untuk melakukan analisis dalam pengambilan keputusan terbaik dari sejumlah alternative (Asti:2010,p4). Persamaan Bayes yang digunakan untuk menghitung nilai setiap alternatif disederhanakan

3. Perancangan Sistem 


Perancangan sistem baru yang diusulkan berikut ini merupakan perbaikan dari tes yang masih menggunakan lembar koesioner menjadi sistem komputerisasi, sehingga penyajian informasi dan pengerjaan dalam menentukan profil kepribadian yang dihasilkan dari sistem tersebut akan lebih efektif dan efisien. Jadi sistem ini dirancang untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kekurangankekurangan yang ada. Perancangan ini dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa sistem pakar yang akan dibuat. Haisl perancangan akan dibuat dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic 2010.

4. Algoritma
4.1 Algorima Metode DISC


 Algoritma DISC merupakan algorima input penyataan most dan least yang dirancang melakukan pencarian data kepribadian yang akan disimpan di dalam database.

5. Kesimpulan 


Dari hasil analisa dan perancangan yang dibuat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Rancangan sistem yang penulis buat adalah rancangan sistem pakar untuk mengenal kepribadian berbasis komputer, sehingga para praktisi psikolog atau para pratisi HRD (Human Resourching Defelopment) tidak menggunakan lembar koesioner, dan dapat memperoleh infomasi yang efektis dan efisien. 2. Sistem pakar ini dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam melakukan pemeriksaan hasil tes, skoring, dan intepretasi profil kepribadian. 3. Rancangan sistem pakar ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efektifitas kinerja perusahaan. 4. Penulis dapat memahami pembuatan sistem pakar dengan Visual Basic 2010 dengan database SQL Server 2008 untuk mengetahui profil kepribadian.

DAFTAR PUSTAKA 


1. Duane Schultz,”Theories of Personality”, Cole Publishing Company,Sydney,5th Edition,1993
2. Edysen Shin, “The DISC Codes cara cepat menguasai kode sukses manusia”, CV.Monda Tour dan Travel, Bogor, 2013
3. Kuntjojo,”Psikolgi Kepribadian”, UN GPGRI,Kediri,2009
4. Kusrini,”Sistem Pakar Teori dan Aplikasi”,Andi,Yogyakarta, Edisi 1,2006
5. Yon Nofiar,”DISC The Leading Behavioral Assessment Tool Mengukur Perilaku kerja” FE UI, Jakarta, 2005

Based https://www.ilmuskripsi.com/2016/06/jurnal-perancangan-sistem-pakar_81.html?m=1

Kamis, 31 Oktober 2019

Sistem Pakar 



Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar.
Sistem pakar ini akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

Ciri-Ciri Sistem Pakar
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
• Memiliki informasi yang handal.
• Mudah dimodifikasi.
• Digunakan dalam berbagai jenis komputer.
• Mempunyai kemampuan untuk belajar beradaptasi.

Keuntungan Sistem Pakar
Banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, seperti :

1. Membuat orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9. Memiliki reabilitas.
10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11. Kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung        ketidakpastian.
12. Untuk media pelengkap dalam pelatihan.
13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.

Alasan Pengembangan Sistem Pakar, sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan :
• Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.
• Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.
• Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
• Seorang pakar adalah mahal.
• Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.
Modul Penyusun Sistem Pakar
Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :
1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode) Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.
2. Modul Konsultasi (Consultation Mode)
Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.
3. Modul Penjelasan (Explanation Mode)
Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).
Struktur Sistem Pakar :
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan.
3. Basis Data (Data Base)
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan.
4. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai.dengan komputer.
Teknik Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu
a. Rule-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.
b. Frame-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.
c. Object-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses).
d. Case-Base Reasoning
Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).
Inferencing dengan Rule : Forward dan Backward Chaining
Inferensi dengan rules merupakan implementasi dari modus ponen, yang direfleksikan dalam mekanisme search (pencarian). Dapat pula mengecek semua rule pada knowledge base dalam arah forward maupun backward. Proses pencarian berlanjut sampai tidak ada rule yang dapat digunakan atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai. w:st=”on”Ada dua metode inferencing dengan rules, yaitu forward chaining atau data-driven dan backward chaining atau goal-driven.
a. Backward chaining
• Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mengecek pada sebab-sebab yang mendukung (ataupun kontradiktif) dari ekspektasi tersebut.
• Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward chaining.
b. Forward chaining
• Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya.
• Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi.
• Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh.
• Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining.
Sumber : https://3onoikom.wordpress.com/materi-kuliah/sistem-pakar/

Jumat, 26 April 2019

Kalimat Berbagai Jenis Kata

Kalimat Dalam Berbagai Jenis Kata



Sinonim

1. Semua yang kau katakan kepada ku Bohong.
    Jangan ada Dusta diantara mereka.

2. Aku sangat Senang karena diberikan hp dengan ibu ku.
    Aku sangat Bahagia karena keluarga berkumpul kembali.

3. Disini sangat Laku barang barangnya.
    Disini juga Laris barang barangnya.

4. Dia sangat Hobi melakukan itu.
    Aku sangat Gemar membuat ini.

5. Kita jangan kalah dengan Strategi mereka.
    Aku punya Taktik yang bagus.

Antonim

1. Kelinci itu sangat Cepat lari nya.
   Kura kura itu sangat Lambat lari nya.

2. Hebat sekali kota ini sudah sangat Canggih dalam teknologi.
    Kota ini masih terasa Kuno dalam hal teknologi.

3. Saat itu aku melihat muka seorang cewek Paras nya mirip dengan teman saya.
    Siapa orang itu dia Wajah nya sangat cantik sekali.

4. Tembakan dari orang itu Tepat sasaran.
    Tapi tembakan orang itu Meleset dari orang sebelumnya.

5. Aku akan pergi Pergi sekarang.
    Dan akan Pulang besok.


Homofon

1. Besok tetangga itu akan pergi ke Serang dengan kereta.
    Kota itu telah di Serang oleh negara tetangga.

2. Band itu musiknya beraliran Rock.
    Itu cewek pergi dengan corak Rock yang aneh.

3. Anak itu pergi diantara Selang waktu beberapa menit.
    Tetangga itu menyelesaikan Selang waktu dari rekor sebelumnya.

4. Tugas dia hanya menutup Rapat pintu itu.
    Kita akan melakukan Rapat mendadak.

5. Akhirnya aku Bisa melakukan ujian ini.
    Kamu pasti Bisa melakukanya.

Homonim

1. Band itu musiknya beraliran Rock.
    Itu cewek pergi dengan Rok yang panjang.

2. Ari mempunyai Tujuh buah apel yang di tasnya.
    Santi akan ke tempat Tuju an nya berada.

3. Pasta gigi ani rasanya Mint.
    Lomba ini Min 10 orang untuk dimulai.

4. Pada saat Bulan ini fahmi akan pulang kampung.
    Bulan sekang sangat indah untuk dilihat.

5. Bayaran ini tadi ke Selip dimana.
    Slip ini punya tagihan berapa.

Homograf

1. Setiap rumah pasti ada Keset didepan pintu.
    Noda piring ini sangat Keset kalau ada.

2. Kota itu selalu di Serang oleh bandit.
    Jamika akan Pergi ke Serang saat sore hari.

3. Ayah akan pergi ke mall dulu untuk beli buah Apel.
    Orang itu akan jadi pemimpin Apel sementara.

4. Ibu akan beli Tahu itu dipasar.
    Nani Tahu kalau itu akan diambil.

5. Kalau kita makan tidak pakai Kecap rasanya tidak enak.
    Kenapa orang itu Kecap kalau makan.

Denotasi

1. Meja Hijau itu sangat enak dilihat.

2. Orang itu kemarin memakai baju Tangan Panjang.

3. Aku ingin beli Benang Merah di toko.

4. Kenapa dia beli Kambing Hitam disitu. 

5. Tadi aku menerima pemberian dari dia dengan Tangan Kanan.

Konotasi

1. Kenapa dia selalu jadi Kambing Hitam disitu.

2. Kasus tersebut masuk ke Meja Hijau.

3. Dia hanya Tangan Kanan dari beberapa orang penting.

4. Aku tidak Angkat Tangan sebelum tau apa yang tau dimaksud.

5. Maling itu Tangan Panjang yang akan ditangkap.

Abstrak

1. Seseorang harus terima dengan Cobaan tersebut.

2. Makanan orang itu sangat enak kalau dimakan.

3. Yuki sangat suka ke Laut, sehingga selalu senang.

4. Akibat dari masalah itu Tante Ani jadi kena masalah.

5. Putri sangat suka Mainan terus sehingga selalu dimainkan.

Umum

1. Karena susi sakit dokter itu Mendatangi rumahnya.

2. Aku Melihat kalau kita akan bisa mengatasinya.

3. Pemandangan itu sangat Indah kalau dilhat langsung.

4. Orang itu Selalu Membawa koper itu kemana mana.

5. Kita Sependapat dengan tawaran itu.

Khusus

1. Ani mampir ke toko yang mewah saat itu.

2. Orang itu melototi cewek lain.

3. Aku masih kuat mengadapi semuanya.

4. Kita sepakat saat itu juga.

5. Aku tau kalau orang itu menawan.

Populer

1. Kita dapat peringkat pertama saat lomba.

2. jambret itu jatuh dan diamukan massa.

3. Pemimpin sudah observasi kepada semuanya.

4. Kisah timun emas tidak nyata.

5. Mobil itu membawa barang dari dalam negeri.

Kajian

1. Amin selalu mendapat kan rangking 1 dikelasnya.

2. Produk itu masih belum laris dipasaran.

3. Pelaku bom bunuh diri meledak dibagian interpool.

4. Cerita dongeng terasa fiktif.

5. Pemimpin tiba tiba mengubah agenda.

Jargon

1. Seminar yang akan diadakan merupakan untuk para adik adik.

2. Amin mendapatkan tawaran kerja di bidang teknologi.

3. Warung itu selalu dikelolah oleh orang itu.

4. Pihak berwenang saat menyelidiki dirumah itu menemukan sesuatu.

5. Orang itu sangat dibenci oleh para warga.

Slang

1. Ana selalu lebay didepan publik.

2. 2 orang itu seperti cabe cabean sambil naik motor.

3. Yuki yang akhirnya dicintai ternyata di php in.

4. Amin sangat senang karena ada yang menembak dirinya.

5. kenapa orang itu sangat lebay disini.

Meluas

1. Guru itu memberikan bimbingan kepada murid murid.

2. Liburan kali ini saya singgah ke rumah kakak.

3. Anak itu ditahan kepada polisi.

4. Amin memegang kemudi di tempat itu.

5. Dia selalu jadi benih masalah.

Menyempit

1. Setiap malam ibu membuat susu buat adik perempuan.

2. Setiap sabtu keluarga itu selalu liburan.

3. Amin mengambil jurusan Sistem informasi di kampus itu.

4. Amin bercita cita menjadi programer yang hebat.

5. Kuromin adalah seorang it yang hebat.

Sinestesia

1. Orang padang dikenal bicara nya aneh.

2. Tina selalu senyum setiap saat membuatnya disenengin oleh warga.

3. Orang itu sangat dicari dimenjadi buronan polisi sudah lama.

4. Kita bertatap tajam sambil fokus apa yang dipikirkan.

5. Hari ini dia mendapatkan masalah sehingga orang itu sangat dingin kepadanya.

Amelioratif

1. Orang itu membuka sekolah untuk orang yang khusus.

2. Sudah beberapa bulan orang itu sudah menjadi kaki tangan oleh sebuah negara.

3. Orang itu adalah tunanetra sehingga banyak yang bantu dengan keterbatasan nya .

4. Amin membutuh asisten kantor untuk membuat pekerjaan makin mudah.

5. Komplek disana melakukan donasi untuk tunawisma dengan ikhlas.

Peyoratif

1. Kuromin dan Meziya akan kawin 2 tahun (kawin - menikah).

2. Kawanan kambing itu digiring ke sebuah mobil besar. (kawanan - gerombolan).

3. Orang itu talak karena masalah yang kecil. (talak - cerai).

4. Tetangga disana meninggal beberapa hari yang lalu. (meninggal - mati).

5. Toko itu ada 50 pramuniaga setiap bulannya.

Asosiasi

1. Tontonan televisi itu mmebuat semua mengocok perut karena lucu.

2. Nasihat yang kamu kasih tadi hanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.

3. Orang itu emang kepala batu, karena semua nasihat akan dibuang.

4. Banyak sekali uang bonus dari para penjabat yang nakal.

5. Dia menyeret kasus orang tersebut kedalam pengadilan hanya masalah kecil. 
    

Jumat, 18 Januari 2019

Manfaat Teknologi

Manfaat Teknologi dan Modern


Seiring dengan perkembangan jaman yang makin maju, teknologi pun kian berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi modern tahun demi tahun selalu memunculkan inovasi baru yang bisa menunjang serta mempermudah aperkerjaan manusia.
Hasil perkembangan teknologi tersebut memiliki banyak manfaat yang bisa dinikmati oleh manusia, mulai dari kendaraan, alat komunikasi, hinga perabotan rumah tangga. Teknologi modern tentu sangat membantu dalam proses pekerjaan, oleh karena itu teknologi modern sudah diterapkan di industri, pertanian juga pendidikan dengan tujuan untuk membantu perekonomi masyarakat.



Manfaat Perkembangan Teknologi Modern
1.Mudah Mengakses Informasi

   Di zaman yang serba cepat ini, kamu bisa dengan mudah mengakses informasi dimanapun anda berada, anda bebas mencari informasi sambil bersantai menikmati kopi di rumah. Contoh informasi yang ditawarkan teknologi adalah dengan adanya akses Youtube, dengan memasuki Youtube anda bisa bebas mencari informasi yang anda butuhkan, misalnya jika anda ingin belajar memasak, belajar gitar dan lain-lain.
2.Jaringan Sosial
Dengan adanya manfaat teknologi, kamu bisa dengan mudah menemukan teman-teman lama kamu yang lama tidak kamu jumpai, misalnya dengan menggunakan sosial media Facebook. Dan tidak hanya bisa menemukan teman lama kamu, tapi kamu juga bisa menemukan teman-teman baru yang ada di sekeliling kamu ataupun yang berada jauh dari lokasi kamu.
3.Mempermudah Dalam Proses Belajar

Belajar adalah suatu proses yang sangat penting, bahkan negara dikatakan negara maju jika memiliki murid-murid yang berprestasi. Salah satu manfaat teknologi yaitu mempermudah proses belajar dan pembelajaran. Dengan teknologi, murid akan menjadi lebih mudah belajar. Misalnya dengan adanya laptop dan internet maka muncullah suatu gagasan sekolah online atau jarak jauh. Murid tidak perlu lagi datang ke sekolahan.
4. Menciptakan Lahan Pekerjaan
Di zaman yang serba canggih ini, segala sesuatunya dihubungkan dengan teknologi. Salah satunya adalah jual beli online. Dengan adanya internet dan smartphone, kamu bisa membuka toko anda sendiri walaupun tanpa modal. kamu bisa menawarkan barang dagangan kamu ke mana saja yang kamu mau.
5. Mempersingkat Waktu Pekerjaan
Manfaat teknologi sangat banyak sekali dan salah satu manfaat yang paling populer adalah teknologi transportasi. Tidak diragukan lagi bahwa transportasi adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi manusia.
6. Membantu Dalam Proses Pertanian

Manfaat teknologi selanjutnya adalah mempermudah para petani dalam bercocok taman, jika orang dulu hanya mengandalkan sapi atau manusia untuk membajak sawah, maka lain halnya dengan zaman sekarang. Anda bisa duduk manis ditempat, karena mesin pembajak yang akan bekerja untuk anda. Dengan kemudahan-kemudahan ini membuat para petani akan menjadi lebih kreatif dan inovatif.